f: dok.fs |
Sebelumnya granat yang diledakkan merupakan temuan warga di Dusun Karan, Desa Taluk, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman pada Jum'at (27/11/2020) sore.
Granat tersebut ditemukan oleh seorang buruh bernama Indra Kelana Saputra (37) alamat Desa Padang Cakua, Kecamatan Pariaman selatan.
Kapolres Pariaman, AKBP Deny Rendra Laksmana, menjelaskan, kronologis penemuan granat berawal ketika adanya informasi dari masyarakat bahwa adanya penemuan granat oleh Indra.
"Granat tersebut ditemukan saat Indra dengan dua orang saksi lainnya sedang bekerja menggali pondasi sebuah rumah di Dusun Karan, Desa Taluk, Kecamatan Pariaman Selatan," paparnya.
Kemudian setelah beberapa hari, saksi membersihkan tanah sisa galian pondasi dan menemukan granat jenis nanas tersebut.
Oleh Indra, granat tersebut dibersihkan dan sempat dibawa pulang ke rumahnya di Desa Padang Cakua.
"Mendapatkan informasi itu, kemudian Unit SPKT beserta piket Polres Pariaman mendatangi rumah Indra dan mengamankan granat tersebut," ulas kapolres
Setelah itu, lalu Kapolres Pariaman melaporkan penemuan granat kepada Dansat Brimob dan Kapolda Sumbar.
"Kita mendapatkan petunjuk untuk menempatkan granat tersebut di tempat yang aman, sesuai dengan SOP penemuan granat," ulasnya.
Sabtu (28/11/2020) pagi, Dansat Brimob menurunkan timnya untuk segera dilakukan disposal sebagaimana prosedur yang telah ditentukan.
Kanit Jibom Brimob Polda Sumbar Riska Efki menjelaskan, teknisnya, peledakan barang temuan dari amunisi militer langsung dilakukan di tempat.
"Karena untuk mengantisipasi jika tetap dibawa dan diletakkan di gudang akan menjadi bom waktu nantinya. Makanya setelah mendapatkan informasi dari Polres Pariaman kita lakukan langsung satu tindakan," ujar
Tindakan tersebut menurut Riska merupakan respon cepat dari Brimob.
Diungkapkan bahwa temuan ini merupakan bahan peledak (handak) militer jenis granat nanas yang diperkirakan peninggalan dari sisa Perang Dunia ke-2. Makanya jika dilihat kondisinya sudah berkarat," pungkasnya.
Ia memperkirakan untuk di Sumbar mungkin masih akan banyak temuan serupa, selain sisa perang dunia bisa juga dari peninggalan PRRI.
"Untuk tahun ini, ada sekitar 10 temuan granat yang sudah diledakkan dan tergantung juga dari laporan masyarakat pada kepolisian setempat. Terbanyak di Kota Padang," ungkapnya.
Ia mengimbau pada masyarakat yang menemukan bahan peledak peninggalan perang yang dianggap berbahaya, agar segera lapor ke Bhabinkamtibmas atau polsek setempat.
(war/rki)