Krismas Stevanus Tampi Lurah Bahu |
Bahkan menurut warga, sejumlah paket sembako yang telah terealisasi isinya tidak lengkap. "Hanya beras 10 kilo, ikan bleck ndak ada. Setahu kami ikan bleck ada 15. Maar nda ada torang terima," ujar salah seorang warga, Jumat (20/11/2020) melalui sambungan seluler.
Dikatakan warga, kekurangan isi paket sembako sudah dikonfirmasikan ke kepala lingkungan (Kepling) Marvill Runtuwarow. Namun jawabannya terkesan enteng, seakan-akan sepele.
"Dia bilang paketnya hilang di kantor lurah. Itu saja jawabannya," ujar warga mengutip pernyataan Kepling.
Lurah Bahu, Krismas Stevanus Tampi ketika dikonfirmasi melalui WhatssApp (WA) resminya, Jumat (20/11/2020) sekira pukul 12:15 WIB mengatakan belum menerima informasi tersebut.
"Nanti saya cek dulu informasi itu, sesampai di kantor. Nanti kita hubungi kepala lingkungannya. Jadi belum bisa saya memberikan informasi yang belum pasti kebenarannya," ujarnya seperti dilansir mimbarpublik.
Ditangani Kepala Lingkungan
Lurah muda ini menjelaskan, proses distribusi paket sembako bansos berupa 10 kg beras dan 15 kaleng ikan sarden ukuran 155 gram untuk masyarakat, langsung ditangani seluruh kepala lingkungan.
"Kelurahan Bahu terbagi 9 lingkungan. Sedangkan real data penerima manfaat saya lupa. Ada di kantor. Sementara, paket bansos diturunkan di kantor kelurahan dan langsung dibagi-bagi ke Kepling sesuai dengan data penerima manfaat. Kalau soal hilang, itu tidak mungkin," ujarnya.
Meskipun begitu, sambungnya lagi, dirinya akan mengeceknya. "Nanti saya kabari lagi informasinya," ujarnya singkat kepada wartawan.
Terpisah, kepala lingkungan (Kepling) VII, Kelurahan Bahu, Marvill Runtuwarow melalui sambungan seluler membantah adanya paket sembako yang dibagikan ke warga tidak lengkap.
"Siapa yang bilang, warga yang mana yang bilang? Coba kasih tau, jangan ba lapor-lapor bagini!," pungkasnya.
Bahkan ia menyebut, kesalahan ada pada Dinsos Pemkot Manado saat menurunkan paket di kantor lurah. "Mungkin salah perhitungan saat menurunkan paket. Nantilah besok kita melapor ke kelurahan," ujarnya.
Dijelaskannya, di lingkungan VII ada 123 kepala keluarga (KK) sebagai penerima manfaat. Sedangkan paket sembako yang telah terealisasi berkisar 80 paket, selebihnya masih disimpan.
"Biasanya pembagiannya, kami antar langsung ke rumah warga masing-masing seperti pada tahap 1 dan 2. Sekarang ini, sisa paket yang belum dibagikan terkendala waktu," ujarnya mengakhiri.
Sumber: mimbarpublik