PADANGPANJANG, SUMBAR -- Sebanyak 130 santri Pesantren Diniyah Putri Padang Panjang dinyatakan positif covid-19. Agar tidak terus menyebar, sekitar 400 santri mengikuti tes swab.
Total 130 orang yang terpapar covid-19 itu diketahui hanya dalam waktu dua hari. Pertama pada Rabu (25/11/2020) sebanyak 49 orang dan Kamis (26/11/2020) sebanyak 81 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar mengatakan awalnya ia mendapat informasi dari Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi bahwa ada salah seorang warga Bukititinggi sakit dan berobat ke RSAM. Kemudian dia melakukan tes swab di sana karena ada gejala demam, batuk, flu dan lainnya. Setelah diswab, hasil swabnya itu keluar positif covid-19.
“Siapa orangnya, dimana rumahnya, alamatnya, dia bertempat tinggal di Birugo Bukittinggi. Keluarganya siapa dan ditracing. Harus dilakukan swab. Kemana dia berinteraksi lagi. Tetangga, lingkungan, begitu prosedurnya,” katanya.
Kemudian pasien tersebut ditanya sekolah anaknya dimana. Sebab si anak berkemungkinan kontak erat dengan teman-teman di sekolah. Ternyata anak ini adalah santri Diniyah Putri Padang Panjang.
“Tentu diinformasikan kepada saya sebagai kadis kesehatan bahwa ada santri Padang Panjang yang hasil tes swabnya di Bukittinggi positif covid-19,” katanya.
Dinas Kesehatan Padang Panjang kemudian melaksanakan tracing. Hasilnya ditemukan 21 orang memiliki gejala sudah ada gejala. Pihak pesantren juga memisahkan 21 santri ini dengan para santri lainnya.
Dari hasil tes swab pertama ditemukan positif 4 covid-19 orang. Dari 4 yang positif, ditracing lagi. Kemudian diperintahkan tes swab semua santri selama dua hari. Pada tes swab hari pertama didapati 49 orang yang positif.
“Diisolasi dengan ruangan yang memadai. Hari ini keluar lagi, informasi awal ada 81 orang yang positif. Mayoritas juga santri. Yang positif, diisolasi. Lakukan pengobatan, supaya bisa negatif covid dan sembuh,” katanya.
Selain itu, pihaknya sedang membahas kemungkinan lockdown sesuai arahan provinsi. Untuk sementara, pihak pesantren melarang para santri keluar masuk area pesantren.
“Kalau ada urusan penting saja baru boleh, kita lihat dalam seminggu ini. Kita awasi seminggu ini. Informasi awal, 400 an santri yang ada di Diniyah. Mana yang belum di swab, akan kita swab,” katanya.
Ia mengimbau bagi santri yang sudah isolasi tetap terapkan protokol kesehatan. Kemudian menjaga jarak, memakai masker, rajin cuci tangan. Santri juga diminta melaksanakan senam, berjemur, dan asupan gizi juga disampaikan ke pengelola.
“Keluarga dari luar jangan ke kampus dulu. Semuanya tenang tidak perlu panik. Masalah penanganan covid-19 yang positif, sudah banyak yang kita tangani. Jika patuh, insya Allah bisa ditangani, tidak perlu panik dan takut,” katanya.
Sumber: langgam