BOYOLALI, JATENG -- Duta Bahasa SMA Pradita Dirgantara telah terpilih pada Rabu (28/10/2020) lalu. Berdasarkan hasil seleksi, Pemilihan Duta Bahasa SMA Pradita Dirgantara menempatkan siswa atas nama Madha Fitrah Pratama kelas XII C dengan nilai 2001 dan siswi atas nama Rachel Carolice Takaendengan kelas XII C dengan nilai 1973 sebagai pemenangnya.
Pemilihan Duta Bahasa ini merupakan kegiatan rutin SMA Pradita Dirgantara setiap tahun. Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan Sastra sejak tahun 1980 sebagai salah satu bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober.
Dalam Sumpah Pemuda diikrarkan bahwa putra dan putri Indonesia bersumpah untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa persatuan Bahasa Indonesia sebagai jembatan atau penghubung atas keberagaman bahasa yang ada di Indonesia. Dalam data terakhir milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat ini terdapat lebih dari 600 bahasa daerah yang teridentifikasi di Indonesia, untuk itu diperlukan satu bahasa yang disepakati untuk dijadikan media komunikasi antar warga negara yang sangat beragam.
Dengan ditetapkannya bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan sebagai apresiasi terhadap prestasi siswa di bidang bahasa, SMA Pradita Dirgantara mengadakan kegiatan Pemilihan Duta Bahasa SMA Pradita Dirgantara. Pemilihan tersebut diadakan selama bulan oktober dengan proses seleksi melalui pertimbangan guru bidang bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris, Jerman, Perancis). Aspek yang dinilai sebagai dasar dalam memilih kandidat yaitu nilai mata pelajaran, prestasi lomba, keaktifan dalam organisasi, dan kemampuan umum dalam bidang Bahasa khususnya berbicara dan menulis.
“Seleksi dari guru bidang Bahasa, kemudian menghasilkan kandidat (masing-masing 3 putra dan 3 putri dari setiap angkatan), yang kemudian dipilih melalui voting oleh seluruh sivitas SMA Pradita Dirgantara. Kandidat dengan perolehan suara terbanyak merupakan yang terpilih sebagai Duta Bahasa,” ungkap Widya Yuni Lestari, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMA Pradita Dirgantara saat menjelaskan proses seleksi Duta Bahasa SMA Pradita Dirgantara.
Tugas duta bahasa selain sebagai representasi siswa SMA Pradita Dirgantara yang berprestasi di bidang Bahasa, juga sebagai penggerak kebiasaan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, pelestarian bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing khsusunya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Duta Bahasa juga diharapkan dapat mengajak siswa SMA Pradita Dirgantara untuk gemar berliterasi.
“Alhamdulillah, puji Tuhan Yang Maha Esa saya mendapat kesempatan dan tanggungjawab baru yaitu sebagai Duta Bahasa SMA Pradita Dirgantara. Tentunya tanggungjawab ini tidak mudah, namun saya berusaha untuk menjalankan tugas saya yaitu menggemakan penggunaan bahasa yang baik, benar, sopan dan santun.
Untuk teman-teman semua, bahasa adalah alat, alat untuk mengeksplorasi kemampuan diri, bukan sekedar alat komunikasi. Sepandai atau setinggi apapun ilmu kita, tanpa bahasa semua akan percuma. Maka dari itu, mari di bulan bahasa ini kita kembangkan kemampuan berbahasa kita,” kata Madha.
Sementara Rachel mengatakan bahwa teman-temannya kerap kali bertanya kepadanya bagaimana cara agar jago berbahasa dan dia menjawab bahwa ia belum bisa menyebut dirinya sendiri jago, tetapi ia memang suka belajar bahasa. Rasa suka itu yang menjadi kunci utama, yang menjadikannya lebih enjoy belajar bahasa.
“Saya memahami bahwa setiap orang punya minat masing-masing yang jelas tidak bisa disamaratakan. Namun, tidak ada yang mengatakan kita tidak bisa belajar Bahasa. If you don't really work for it, you don't really want it. Kalimat itulah yang selalu saya ingat. Temukan tujuan kita, niscaya keinginan belajar itu akan muncul dengan sendirinya. Whatever your reasons are, they really matter. Jadi, kalau kita memang ingin bisa lebih 'jago' berbahasa, ayo mulai berjuang dan jangan biarkan apapun menghalangi kita, sekalipun itu diri kita sendiri! Jangan takut salah, takutlah kalau kalian tidak belajar dari kesalahan. Salam bagi kita semua pemimpin masa depan,” tambah Rachel.
***