JAKARTA -- Pada tanggal 1 Februari 2021 mendatang, Jenderal Polisi Idham Azis yang saat ini menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) memasuki masa purnabakti. Diketahui, batas pensiun di Polri adalah 58 tahun.
Menjelang pergantian Kapolri pada Januari 2021, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta seluruh jajarannya menjaga soliditas internal Polri. Ia tak mau ada persaingan antar orang maupun kelompok demi bisa menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini.
Pesan tersebut disampaikannya saat memberi sambutan dalam rangkaian acara HUT Bhayangkara ke-74 di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Menurut lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 ini, seluruh anggota Polri memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki puncak pimpinan di Korps Bhayangkara tersebut.
"Jangan SMS, senang melihat teman susah, susah melihat teman senang, itu singkatan SMS," pesan Idham.
"Gantungkan harapanmu setinggi langit lalu biarkan nanti Tuhan yang memilih siapa nanti di antara rekan-rekan, karena semua punya kesempatan yang sama untuk memimpin Polri ini,” imbuhnya.
Menurut Idham, ia perlu mengingatkan hal tersebut sejak dini guna mencegah isu liar mengenai calon penggantinya. Apalagi, situasi internal akan semakin memanas jelang pemilihan penggantinya.
"Semakin ke depan nanti semakin tajam, ini baru Juli, Agustus, nanti (bulan) ber ber ber itu sudah mulai makin tajam," ucapnya.
"Kalau kayak lagunya Bimbo itu, 'Tajam Tak Bertepi'," kata Idham Azis.
Pada kesempatan itu, pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 ini meminta maaf apabila pelayanan Polri selama ini belum memuaskan bagi masyarakat.
Idham pun berharap penggantinya nanti dapat membawa hasil yang lebih baik bagi Polri.
"Saya harap nanti Kapolrinya ke depan pada saat 1 Juni bisa lebih baik lagi dari sekarang," ungkapnya lagi.
(kpc/oel)