Oleh: Isa Kurniawan
SAYA masih ingat, kala terakhir berjumpa tokoh Kuranji yang saat ini menjadi buah bibir masyarakat Kota Padang, terutama terkait sederet aktivitas sosialnya. Bulan puasa tahun lalu, ketika kami sama-sama menghadiri acara berbuka bersama di kediaman anggota DPR RI H. M Asli Chaidir, di komplek perumahan Taman Mangunsarkoro, Padang.
Sebagai seorang sahabat, memang sudah lama saya tidak berjumpa dengan Irwan Basir yang akrab disapa Datuk IB tersebut. Kami pernah bersama-bersama mengurus induk organisasi kepemudaan, kala itu Irwan Basir adalah Ketua DPD KNPI Kota Padang dan saya termasuk salah seorang wakil ketuanya.
BACA JUGA: Intens Bantu Kesulitan Masyarakat, Wujud Kepemimpinan "Boneh" Irwan Basir
Pada masa itu, sekitar tahun 2000-an, kami, DPD KNPI Kota Padang mengangkat kembali lomba "Selaju Sampan" di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim memperebutkan Piala Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dimana lomba dayung sampan tradisional Kota Padang itu dibuka langsung oleh Mendagri M Ma'ruf.
Itulah awal kembalinya iven lomba "Selaju Sampan" digelar setelah sempat berhenti sekian lama di Batang Arau, Palinggam. Kemudian, di Banjir Kanal, oleh Walikota Padang kala itu, Fauzi Bahar, dilaksanakan lomba "Perahu Naga". Selanjutnya, lomba "Selaju Sampan" tradisional sempat berlanjut beberapa kali hingga kemudian, ke sininya tidak lagi.
Terlihat bahwa komitmen Irwan Basir terhadap pelestarian budaya tradisional Kota Padang, tidak diragukan lagi. Budaya tradisional "Selaju Sampan" merupakan aset budaya Kota Padang.
BACA JUGA: Irwan Basir, Urusan Kemanusiaan Tak Kenal Perbedaan Ras..
Lainnya bisa juga dilihat, dimana kiprah Irwan Basir sebagai ninik mamak dalam mengangkat kearifan lokal/budaya tradisional di kampungnya, Kuranji, sangat tinggi.
Oh iya, hampir lupa. Pada waktu bertemu di rumah Asli Chaidir itu, tidak banyak yang bisa kami bicarakan. Hanya kangen-kangenan saja karena sudah lama tidak jumpa. Di samping itu untuk bicara banyak pun tidak kondusif karena orang ramai. Kemudian, Irwan Basir bersama rombongannya sepertinya tergesa hendak pulang.
Setahu saya, sosok Irwan Basir merupakan seorang organisatoris tulen. Berorganisasi bagi Irwan Basir sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Mengingat rekam jejaknya selaku sosok organisatoris yang telah menelan asam manis pahit getir berorganisasi, aura kepemimpinan Irwan Basir mengemuka dengan sendirinya seiring perjalanan waktu.
Jadi tidaklah heran jika Dewan Pengurus Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Padang menjadi "tagak ragi" di bawah kepemimpinannya, lalu selaku ninik mamak dan penghulu adat ia juga kompeten sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Adat Pauh IX Kuranji, menjadi Ketua Penasehat Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BPMN) Pauh IX Kuranji, serta memimpin pula kepengurusan beberapa organisasi alumni dan organisasi kemasyarakatan (Ormas).
#pokok-pokok fikiran penulis disarikan kembali oleh redaksi sumatrazone.co.id