PARIAMAN -- Seorang petugas khusus jemput antar pasien atau brankarman di RSUD Pariaman, Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, dinyatakan positif Covid-19. Hasil tes swab di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang telah keluar Selasa (14/4/2020) dinihari, hasilnya positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Syahrul, membenarkan informasi ihwal seorang ASN di jajarannya positif Covid-19.
Kepada awak media setempat, Selasa (14/4/2020) siang, ia mengungkapkan bahwa informasi ihwal hasil test swab brankarman RSUD Pariaman tersebut diperoleh dari pihak Pemprov Sumbar.
Kendati dinyatakan positif Covid-19, papar Syahrul lagi, namun brankarman berinisial AC (31) masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Yang bersangkutan tidak memperlihatkan gejala-gejala sakit, kondisinya pun dalam keadaan sehat, sehingga kemarin malam dia masih berinteraksi dengan masyarakat bahkan duduk di kedai," tambahnya.
Sehubungan penetapan status positif Covid-19 atas DC, lanjut Syahrul, pihaknya telah melakukan karantina terhadap yang bersangkutan dan segera akan diantar ke tempat khusus karantina pasien positif corona di Padang.
Terkait beberapa orang yang sempat berinteraksi langsung dengan DC, menurutnya akan dilakukan rapid test. Baik pihak keluarga maupun anggota masyarakat lainnya.
"Saat ini kita sedang melakukan pengujian terhadap orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan. Kita juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi tempat tinggal dan daerah sekitarnya, serta lokasi-lokasi dimana yang bersangkutan sering nongkrong," paparnya.
Pihak Dinas Kesehatan Pariaman juga akan melakukan tracking terhadap yang bersangkutan.
"Kita juga meminta kepada camat dan kepala desa untuk memantau warga yang telah kontak langsung dengan DC, mewajibkan mereka membuat pernyataan untuk isolasi mandiri dan diawasi secara ketat. Mereka tidak boleh keluar rumah dulu sampai nanti hasil rapid tes keluar," tutur Syahrul.
Diungkapkan juga bahwa berdasarkan penelusuran tim Covid-19, sementara telah terdata sebanyak 40 orang yang kontak langsung dengan AC. Sebanyak 14 di antaranya merupakan pegawai dan tenaga kesehatan RSUD yang telah dikarantina sebelumnya.
"Itu data saat ini, karena kita mendapatkan informasi positif baru tadi pagi dari provinsi. Tim terus melakukan penelusuran riwayat dengan siapa saja AC ada kontak. Pihak Puskesmas setempat juga dilibatkan untuk melakukan rapid test terhadap orang yang pernah kontak dengan AC," tuturnya.
Sahrul juga mengungkapkan kemungkinan AC melakukan kontak dengan TA (18) yang sekarang sedang isolasi mandiri.
Jadi awal mulanya TA yang pernah berobat ke RSUD Pariaman kemudian dinyatakan positif corona. Maka seluruh tenaga medis dan pegawai yang kontak dengan TA harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kemudian dilakukanlah test swab dan uji labor. Setelah hasilnya keluar, ternyata ada satu orang pegawai RSUD yang positif.
(mkn/oel)