MENTAWAI, SUMBAR -- Seorang mahasiswi di Kabupaten Kepulauan Mentawai naik status dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Penetapan status PDP setelah ia menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah karena sepulang dari daerah terjangkit Covid-19 ia mengalami batuk-batuk.
Saat ini, mahasiswi yang tercatat sebagai warga Pogari, Desa Goiso Oinan, Kecamatan Sipora Utara tersebut sedang ditangani petugas kesehatan khusus tim gugus tugas penanganan Covid 19 di RSUD Mentawai.
Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Lahmuddin Siregar dalam kapasitas selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat, kepada awak media setempat, Rabu (8/4/2020), menjelaskan, sebelum masa pemantauan sebagai ODP berakhir telah dilakukan pemeriksaan atas mahasiswi tersebut dengan Rapid Test Anti Bodi di RSUD Mentawai dan hasilnya positif. Selanjutnya hari ini ia naik status menjadi PDP dan penetapan status ini masih bersifat sementara.
"Selaku pasien yanh bersangkutan tentu harus mengikuti prosedur. Positif pada rapid test belum tentu positif terinfeksi Covid-19. Guna memastikan, direncanakan untuk klarifikasi dengan Tes PCR (test swab)," papar Lahmuddin.
Lebih lanjut Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mentawai ini menerangkan bahwa rapid test adalah metode skrining awal dengan sampel darah untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona.
Ia kembali menekankan bahwa rapid test hanyalah sebagai skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa secara pasti infeksi virus corona atau Covid-19.
Jangan Panik Dulu
"Ini baru positif hasil rapid test, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19. Perlu diketahui juga bahwa coronavirus memiliki 4 genus yaitu alfa, beta, gamma dan delta coronavirus. Yang menginfeksi manusia adalah genus alfa dan beta " ucap Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Mentawai itu
Ia melanjutkan, seseorang yang hasil rapid test-nya positif perlu melakukan pemeriksaan swab. Bisa melalui lendir hidung atau tenggorokan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona.
"Tes PCR inilah nantinya yang akan memastikan apakah seseorang apakah ia positif terinfeksi Covid-19 atau tidak, sehingga statusnya bisa ditetapkan sesuai secara resmi sebagai hasil yang didapat dari cek labor," papar Lahmuddin.
Di penghujung paparannya, sosok humanis yang punya empati terhadap rekan-rekan mass media ini menyampaikan harapannya, semoga mahasiswi PDP ini hasil swab-nya negatif dan wabah Covid-19 segera berakhir. Ia kembali menghimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik.
(*/ede)