JAKARTA -- Hari ini, Kamis (2/4/2020), tepat sebulan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret lalu.
Hingga saat ini, jumlah masyarakat yang terpapar virus corona kian bertambah.
Tak hanya masyarakat umum, tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan penyakit ini pun tak luput dari ancaman paparan virus ini.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, setidaknya sudah 13 dokter yang meninggal dunia selama penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, ada dua hal yang mengakibatkan seorang dokter atau tenaga medis dapat terinfeksi virus corona.
Pertama, tenaga medis tersebut tertular pasien yang tidak mengetahui bahwa pasien yang ditangani positif Covid-19.
"Sehingga, dokter tersebut (menjadi) kurang waspada," kata Daeng lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Kedua, karena minimnya jumlah alat pelindung diri yang memenuhi standar dan memadai untuk digunakan tenaga medis selama menangani pasien.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dapat lebih terbuka terkait data pasien.
Meski ada aturan yang mewajibkan data pasien dirahasiakan, tetapi setidaknya informasi itu dapat diberitahukan secara terbatas kepada petugas di rumah sakit yang sedang menangani untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kedua, kontinuitas penyediaan APD," ujarnya.
Atasi Covid-19, Pemerintah Gelontorkan Rp 405,1 triliun dari APBN 2020
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Stabilitas Perekonomian pada masa pandemi virus corona.
Pemerintah pun menggelontorkan anggaran Rp 405,1 triliun dari APBN 2020 untuk mengatasi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, alokasi untuk belanja di sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun.
Presiden menegaskan, anggaran untuk sektor ini akan diprioritaskan untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan, terutama dalam pengadaan APD, dan sejumlah alat kesehatan, seperti test kit, reagen, dan ventilator.
Melihat keseriusan pemerintah, Daeng pun berharap agar penanganan Covid-19 di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
" IDI sangat apresiasi semoga mendorong percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar dia.
Hingga 1 April 2020, tercatat 1.677 kasus positif di Indonesia setelah terjadi penambahan 149 kasus baru. Saat ini, jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 1.417 kasus.
Adapun jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 103 kasus dan 157 kasus lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Sumber: kompas.com