BUKITTINGGI, SUMBAR -- IAIN Bukittinggi kembali mendapatkan kepercayaan dari Badan Kepegawaian Nasional dan Kementrian Agama sebagai lokasi penyelenggaraan ujian Computer Assisted Test (CAT) Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementrian Agama RI untuk wilayah Sumatera Barat.
Untuk kesuksesan ujian tersebut IAIN Bukittinggi memanfaatkan gedung laboratorium terpadu yang baru dibangun melalui Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) 2019.
Wakil Rektor II IAIN Bukittinggi Novi Hendri, mengatakan, ujian CAT itu sudah berlangsung sejak 3-8 Maret 2020 diikuti sebanyak 5.666 peserta dari Enam Satuan Kerja (Satker) yaitu di wilayah provinsi Sumatera Barat.
Ke enam satker itu di antaranya, Balai Diklat Keagamaan Padang dengan peserta ujian sebanyak 556 orang, IAIN Batusangkar dengan peserta 690 orang, IAIN Bukittinggi dengan peserta 1.191 orang, UPT Asrama Haji Padang dengan peserta 71 orang Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang dengan peserta 740 orang serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat dengan peserta ujian sebanyak 2.418 orang.
Novi Hendri juga sangat bersyukur IAIN Bukittinggi kembali mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi pelaksana ujian CAT seleksi CPNS di lingkungan Kementrian Agama untuk wilayah Sumbar itu.
“Lokasi ujian CAT -SKD CPNS ini merupakan yang kedua kalinya dipercayakan kepada IAIN Bukittinggi, sebab pada tahun 2017 lalu lAIN Bukittinggi juga ditunjuk sebagai pelaksana,” ujarnya,
Dipilihnya IAIN Bukittinggi sebagai lokasi pelaksanaan ujian itu tentu sudah melalui survey yang dilakukan pihak BKN sebelumnya terhadap satker satker yang ada di Sumater Barat.
“Mungkin dari enam satker yang ada di Sumatera Barat, Bukittinggi dinilai yang paling siap atau paling memenuhi persyaratan sehingga pilihan dijatuhkan kepada IAIN Bukittinggi,” ujarnya.
Menurut Novri Hendri, keunggulan IAIN Bukittinggi selain lokasinya yang sangat sangat trategis juga IAIN Bukittinggi memiliki kemampuan lebih untuk memfasilitasi pelaksanaan ujian tersebut dibandingkan dengan satker yang lain di Sumbar, misalnya di segi daya tampung, fasilitas yang ada di IAIN Bukittinggi dapat menampung lebih 250 peserta sekali ujian, sementara satker lain jauh di bawah itu.
Kemudian fasilitas peralatan seperti komputer dan jaringan di IAIN Bukittinggi cukup memadai untuk kegiatan ujian
tersebut. Apalagi dengan adanya gedung laboratorium terpadu yang baru dibangun melalui SBSN tahun 2019 lalu.
Gedung ini memiliki kapasitas dan fasilitas yang lengkap dan memadai untuk berbagai kegiatan termasuk untuk kegiatan ujian CAT SKD CPNS.
“Mungkin dasar inilah IAIN Bukittinggi ditetapkan sebagai lokasi pelaksana Ujian CAT SKD CPNS itu,” tegasnya.
Terkait dampak pelaksanaan CAT SKD CPNS di IAIN Bukittinggi, menurut Novi Hendri
dampaknya cukup besar, karena selain dapat menjadi sarana untuk mempromosikan IAIN kepada masyarakat luas, juga secara tidak langsung telah memberikan pengakuan atau legitimasi kepada IAIN Bukittinggi sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang tepat untuk melanjutkan pendidikan setelah jejang SLTA.
(*/oel)