JAKARTA -- Demi kemajuan dan perkembangan bidang kepenulisan puisi di Indonesia dan di berbagai belahan dunia, sejumlah sastrawan yang ada di wilayah Jabodetabek berkumpul lalu bersepakat mendirikan sebuah wadah berhimpun yang mereka namai "Aliansi Penulis Puisi Sedunia" yang disingkat APPS.
Pertemuan sekaligus deklarasi APPS dilangsungkan Rabu (21/8/2019) kemarin, dimulai sekira pukul 14.00 WIB, bertempat di salah satu kafe di areal Taman Ismail Marzuki (TIM) jalan Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat.
Adalah penyair Eddy Pramduane, sosok yang pertama kali menggagas rencana pendirian wadah bernama APPS ini. Gagasan yang semula ia tuangkan dalam sejumlah diskusi ringan sesama sastrawan, termasuk dalam chat-nya di sebuah group what's app (WA) sekitar dua pekan lalu, ternyata mendapat sokongan dari para member se-Indonesia, para penulis dan pecinta puisi yang rata-rata berlatar sebagai penyair/ sastrawan, penulis, jurnalis serta akademisi dari jurusan bahasa dan sastra.
Setelah melalui pembahasan yang cukup detail dan alot bersama lima rekan sastrawan, yakni RD Nanoe Anka, Silviwati, Iman Kurniawan, Edift Wangi dan Oma Ness Kartamiharja, akhirnya Eddy berhasil mewujudkan mimpi sekaligus mengaplikasikan gagasan mendirikan APPS, sebuah wadah berhimpun para penulis dan pecinta puisi sedunia. Dalam hal ini Eddy beserta lima rekannya tersebut berkapasitas selaku Pendiri dan APPS segera akan didaftarkan akta pendiriannya ke notaris.
Dukungan menjelang dideklarasikannya Aliansi Penulis Puisi Sedunia yang disingkat APPS ini terus mengalir dari berbagai daerah di Indonesia.
Data sementara, kalangan sastrawan dan lainnya pendukung APPS dari luar Jabodetabek, sebagai berikut:
1. Herisanto Boaz (Bandung, Jawa Barat)
2. Srikandi Indung Sararea (Bandung, Jawa Barat)
3. Ponner Nuraini (Sukabumi, Jawa Barat)
4. Putri Bungsu (Karang Anyar/Jawa Tengah)
5. Agus Pramono (Mojokerto, Jawa Timur)
6. Apri Medianingsih (Lampung)
7. Eko Petra (Bengkulu)
8. Jhonson Efendi (Palembang, Sumatera Selatan)
9. Endut Ahadiat (Padang, Sumatera Barat)
10. Samsuni Sarman (Banjarmasin/Kalimantan Selatan)
11. Lusia Yasinta Meme (Nusa Tenggara Timur)
12. Mezra Pelandaou (Nusa Tenggara Timur)
13. Aisyah Amsal (Makasar, Sulawesi Selatan)
14. Andi Marliah (Makasar, Sulawesi Selatan)
15. Elvirawati Pasila (Toraja, Sulawesi Selatan)
16. Ecevit Demirel (Padang, Sumatera Barat)
Eddy Pramduane berharap, disamping menjadi wadah yang mampu mendorong kemajuan dan perkembangan bidang kepenulisan puisi di Indonesia dan di berbagai belahan dunia nantinya, APPS juga menjadi jembatan persahabatan warga dunia serta turut berperanserta aktif menjaga, membangun perdamaian dan kemanusiaan.
(rel/vto)