dok.herry |
Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, menegaskan hal tersebut saat memberikan arahan kepada segenap ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, dalam acara halal bi halal yang dilaksanakan di halaman kantor bupati, Rabu (12/6/2019).
Ditegaskan lebih lanjut bahwa dalam menjalankan tugas pemerintahan ASN memiliki prosedur tetap (protap), jadi masing-masing musti menempatkan dirinya sebagai ASN. Jangan pula berlagak seperti politikus atau profesi lainnya, karena akan berdampak kepada kinerja.
Terkait kegiatan halal bi halal yang dilaksanakan di lingkungan Pemkab Kepulauan Mentawai, menurut Yudas ini merupakan momen penyegaran, dimana ia berkesempatan memberikan pembinaan kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk lebih mengoreksi diri dalam mejalankan tugas pemerintahan.
Penyegaran bagi ASN, menurut Yudas, meliputi, pembinaan mental, spritual dan pemberian motivasi bagi para abdi negara supaya berorientasi mempersembahkan kinerja lebih baik.
"Perlu disadari bahwa ASN dalam menjalankan tugas keseharian memiliki beban moral yang tinggi. Maka pada momen-momen seperti halal bi halal ini diharapkan masing-masing ASN di lingkup Pemkab Mentawai mengalami perubahan ke arah lebih baik", ujarnya.
Dalam membina ASN, lanjut Yudas, dirinya lebih mengkedepankan sentuhan hati. Namun demikian, di balik itu semua ia juga dituntut tegas dalam tindakan. ASN bila telah berulangkali melalui proses pembinaan, namun tetap tidak bekerja sesuai tupoksi selaku abdi negara, maka eksekusinya diserahkan kepada Sekretaris Daerah Kepulauan Mentawai untuk melakukan penindakan.
Dijelaskan juga bahwa kegiatan halal bi halal ini memang sengaja difokuskan untuk ASN, supaya konteksnya tidak membias kemana-mana. Tujuannya agar ada perubahan prilaku, sehingga dalam menjalankan tugas ASN benar-benar profesional,proporsional dan lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian Yudas mengajak ASN yang mengabdi di lingkungan Pemkab Kepulauan Mentawai, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam, agar bekerja sepenuh hati membangun "bumi sikerei". Jangan bekerja separuh hati.
(her/ede)