BAGI banyak pasangan menikah, kabar kehamilan adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu. Di samping itu, adapula pasangan yang ingin menundanya dulu karena berbagai alasan tertentu.
Bila Anda salah satunya dan pada suatu kondisi, akhirnya di luar rencana Anda dinyatakan hamil, maka upayakanlah untuk mengelola diri Anda sebaik mungkin, Moms.
Menurut psikolog, hal ini bisa berdampak pada psikologis calon ibu dan tak jarang bila terlalu menjadikannya beban karena tak menerima kenyataan, bisa membahayakan calon ibu maupun janin. Karena itu, persiapan mental ibu hamil mesti cukup. Mulailah ubah pikiran Anda dan terimalah kondisi ini secara tulus. Caranya, coba tips berikut ini:
1. Upayakan agar mindset Anda tetap positif
2. Terbukalah dan minta bantuan suami agar Anda tetap bisa positif. Dukungan yang penuh rasa cinta dan simpati pasangan akan memudahkan Anda menerima kenyataan dan menjalani hari-hari, Moms.
3. Sebarkan berita kehamilan Anda, agar mendapat dukungan dan doa lebih banyak lagi, yakni dari teman dan kerabat.
4. Tingkatkan kualitas hubungan dengan pasangan. Anda bisa berbagi rasa dan beban dengan pasangan, sehingga rasa cemas dan tidak percaya diri dapat teratasi.
5.Menerima segala perubahan yang terjadi pada tubuh. Seperti kaki yang bengkak, hidung yang mungkin membesar, berat badan yang terus bertambah, kulit kering dan lainnya. Tapi jangan khawatir, tentu ukuran tubuh bisa kembali setelah melahirkan. Bantu dengan rajin olahraga dan makan asupan sehat.
6. Perkaya wawasan tentang kehamilan dan persalinan dengan membaca dari banyak sumber terpercaya, mengikuti seminar dan berbincang dengan sesama calon orang tua dan mereka yang sudah menjadi orang tua.
Bila sebelumnya Anda pernah mengalami pengalaman hamil dan persalinan yang kurang menyenangkan, Anda bisa mencari jalan keluarnya dengan dokter maupun psikolog, sebagai upaya menghindari hal yang sama saat Anda bersalin nanti.
7. Rutin olahraga, karena selain membuat tubuh jadi bugar, rutin olahraga dapat melepas stres dan memproduksi hormon bahagia.
8. Cari bantuan, seperti psikolog, psikiater maupun dokter, bila rasa cemas Anda sudah berlebihan dan kerap membuat Anda malas untuk makan, susah untuk tidur, mulai menyalahkan bayi dan tidak bergairah sama sekali.
**