Oleh: Nur Ismiyanti
DALAM suatu kehidupan, jalan yang kita tempuh terkadang tidak semulus yang kita harapkan. Akan ada saja kerikil yang menghadang di tengah jalan. Bukan tanpa apa, tapi Tuhan memberikan kepada kita dengan beberapa ujian supaya kita bisa menjadi insan yang lebih baik. Maka dari itu, itulah gunanya Tuhan memberikan kita lengkap dengan akal serta pikiran supaya kita mencari sendiri jalan keluarnya atas ujian yang di berikan kepadanya.
Tuhan memang yang akan menentukan hasilnya. Tapi bagaimana itu hasilnya, kita sendirilah yang akan mempengaruhinya. Tergantung dari bagaimana cara kita berpikir, serta seberapa besar dan seriusnya kita berusaha untuk melewati ujian. Atau kita memang tidak mau berusaha dan menggunakan akal kita untuk berpikir, sehingga dengan santai mengaku menyerah sebelum mencoba.
Di dalam dunia ini, ujian dari Tuhan sering datang silih berganti. Ujian datang bukan berdasarkan seberapa kuat ujian tersebut, melainkan untuk membuat pribadi kita menjadi lebih kuat. Semakin kita kuat, maka ujian yang datang akan semakin hebat. Sebenarnya bagi mereka yang sedang mendapatkan ujian dan mengatakan ujian yang di laluinya tersebut begitu berat, itu bukanlah ujiannya yang berat, melainkan dirinya yang belum terbiasa melalui sebuah ujian. Jadi meskipun ujian tersebut tidak terlalu berat, maka akan terasa berat bagi mereka yang belum pernah melaluinya.
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan berhasil melewati beberapa ujian, pasti akan bersikap lebih dewasa lagi dalam menangani ujian selanjutnya. Sebab jika sampai salah dan hanya mementingkan ego semata, maka yang akan timbul adalah sebuah masalah bagi dirinya sendiri. Ingat, bahwa Tuhan hanya memberikan sebuah ujian, bukan sebuah masalah. Jadi, untuk beberapa kasus kita sebagai orang yang bersikap dewasa memang harus sebisa mungkin menempuh jalan yang benar, yang terkadang sering di anggap tak masuk akal oleh orang lain.
Mengalah itu bukan berarti kalah
Dalam suatu kasus yang terjadi di sekitar kita, Tuhan sering memberikan ujian yang akhirnya akan menghadapkan kita pada sebuah perselisihan dengan orang lain. Jika kita memang mencari jalan keluarnya menggunakan akal pikiran, maka kita pasti akan memilih untuk bersabar. Tapi jika kita mencari jalan keluarnya menggunakan ego serta amarah, maka yang akan kita pilih adalah dengan tidak mau mengalah.
Tapi memang bagi sebagian orang, akan lebih memilih untuk tidak mau bersabar dan malah menggunakan amarah yang ada dalam diri mereka. Sehingga tanpa mereka sadari bahwa amarah itu akan menimbulkan suatu masalah. Dan bagi mereka yang mau berpikir untuk mencari jalan keluar dari sebuah ujian, maka mereka pasti akan memilih untuk mengalah. Karena mereka tahu, bahwa mengalah dengan bersabar itu bukan berarti kalah.
Mengalah akan menghindarkan diri dari beberapa masalah
Memang benar, akan lebih baik jika kita mengalah, karena itu akan menghindarkan diri kita dari suatu masalah. Meskipun menurut sebagian orang mengalahnya kita itu adalah karena takut. Tak masalah, asalkan kita bisa menghindari suatu masalah.
Bukan hanya itu, sebenarnya mengalah akan membuat diri kita semakin bijaksana. Karena yang kita pikir bukan hanya diri kita sendiri, melainkan juga orang lain. Coba bayangkan kalau kita memilih untuk menggunakan amarah, maka yang akan terkena masalah bukan hanya kita sendiri, melainkan juga orang lain.
Setelah kita menyadari bahwa betapa meruginya hidup dengan amarah, maka kita pasti akan lebih memilih mengalah dan bersabar. Sebab mengalah adalah sebaik-baiknya jalan untuk menuju kemenangan melawan amarah.
Sumber: www.vebma.com