PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyurati Kementerian Perhubungan terkait kebijakan maskapai penerbangan menghapus layanan bagasi gratis 20 kilogram.
Irwan mengklaim, kebijakan itu akan berdampak buruk terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia.
"Kita melihat bagasi berbayar dapat mematikan UMKM. Sebab akan bisa menurunkan minat wisatawan membeli oleh - oleh di Sumatera Barat. Ya alasannya jelas, jika banyak barang bawaan, bayar bagasi bakal mahal," paparnya kepada awak media, Selasa (15/1/2019).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat Zirma Yusri mengatakan, bagasi berbayar juga berdampak terhadap tarif layanan jasa pengiriman barang.
"Persoalannya tidak hanya akan mengalami penurunan penjual produk UMKM dimana wisatawan datang langsung ke toko oleh - oleh. Tapi pelaku UMKM yang mulai melakukan pemasaran secara online, juga merasakan dampak dari kebijakan Kemenhub tersebut," ujarnya.
Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat sedang fokus melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha, tentang pemanfaatan teknologi yang efektif dan efisien dalam pemasaran produk. Namun, kebijakan Kemenhub tersebut, membuat pembinaan yang dilakukan selama ini, seakan jadi sia-sia.
Apalagi, kata Zirma, tingginya tarif bagasi berbayar dan layanan jasa pengantaran barang, juga akan berdampak terhadap harga produk UMKM.
"Saya melihat sebuah ancaman yang buruk bagi pelaku UMKM dengan adanya kebijakan bagasi berbayar tersebut," katanya, seperti dilansir kumparan.com.
(kpc/ede)