DARI berbagai berita media, Tuan Yang Terhormat akan datang ke Sumatera Barat untuk berupaya meyakinkan masyarakat Minangkabau supaya menerima Islam Nusantara (Inus). Kedatangan Tuan, oleh media dinyatakan sebagai utusan Presiden Joko Widodo sesuai dengan jabatan Tuan saat ini.
Tuan Din Syamsudin, sebelum Tuan datang, maka ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada Tuan.
Pertama, bahwa penolakan terhadap Islam Nusantara sebagaimana halnya telah dinyatakan oleh Ketua MUI Buya Gusrizal Gazahar kami dukung sepenuhnya dengan jiwa raga kami, karena telah sangat sesuai dengan hati nurani masyarakat kami, sesuai dengan keyakinan kami dan filosofi adat istiadat kami di Minangkabau.
Kedua, oleh karena pernyataan MUI Sumbar menolak Islam Nusantara adalah hasil musyawarah yang telah melibatkan seluruh MUI kabupaten dan kota di Sumbar maka kami menganggap itu adalah keputusan masyarakat Minangkabau secara keseluruhan, karena urusan agama ini kami percayakan pada ulama-ulama kami, Pitaruah indak baunian, pasan indak baturuik, picayo laia jo batin, sumpah Satiah rang Minangkabau.
Ketiga, setiap tamu yang datang akan kami sambut dan tunggu dengan penuh penghormatan. Tapi kalau tujuan mau merusak kesepakatan dan hasil.musyawarah serta merendahkan ulama-ulama kami atau berusaha memecah belah ulama dan ummat kami, maka tamu tersebut kami usir dan persilakan keluar dari Minangkabau.
Keempat, pernyataan Tuan di media yang menyebutkan bahwa tuan percaya masih ada ulama Sumbar yang menerima Islam Nusantara ini, maka kami melihat pernyataan Tuan inilah sesungguhnya yang berpotensi memecah belah ummat dan ulama di Minangkabau, maka sebelum Tuan datang pernyataan itu seharusnya dicabut terlebih dahulu.
Kelima, Tuan mungkin belum paham dengan Filosofi Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai, dan juga belum paham dengan sejarah nama Minangkabau yang berasal dengan kata Almukminan Kan Nabawi.
Karena itu, jangan gegabah datang ke Minangkabau sesuai pepatah Minangkabau bajalan.paliharo kaki, bakato paliharo lidah, tatumbuak biduak dikelokkan, tatumbuak kato dipikiakan.
Padang, 31 Juli 2018
Ketua Paga Nagari Sumbar
Ibnu Aqil D Ghani