JAKARTA -- Meski serangkaian serangan dan bom bunuh diri terorisme mencecar berbagai wilayah Indonesia, namun Kapolri Jenderal Tito Karnavianmenegaskan bahwa Indonesia aman.
“Saya yakin Indonesia aman. Kita bukan sekali mengalami ini, kita menghadapi serangan terorisme berkali-kali tapi saya meyakini Indonesia aman,” tegas Tito dalam sebuah wawancara di salah televisi swasta, Rabu (16/5/2018) malam.
Tito mengemukakan, berbagai serangan terorisme sudah pernah dialami Indonesia, baik serangan bom Bali I, Bali II, JW Marriot, Rich Carlton, Malam Natal di Medan, dan serangan terorisme di Kedutaan Besar Australia.
Menurutnya, berbagai rangkaian serangan terorisme yang terjadi di Indonesia tidak membuat masyarakat takut dalam menghadapi serangan teroris.
“Saya tegaskan bahwa terorisme bukan Islam. Itu bukan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan untuk melakukan kekerasan atau pun menyerang agama atau kelompok lain,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Tito mengemukakan, serangan teroris yang terjadi di Indonesia kini adalah gelombang kedua. Gelombang pertama dengan pemimpin Al-Qaeda dengan pemimpinnya Osama Bin Laden, di Indonesia dibawa Jamaah Islamiyah.
Tapi tahun 2009, Al-Qaeda melemah setelah dilemahkan pasukan Amerika dan sekutunya.
Gelombang kedua, lanjutnya, pelakunya adalah ISIS yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi.
“Kalau ISIS di Indonesia di bawah Jemaah Ansharud Daulah (JAD) yang dipimpin Aman Abdurrahman,” tambah mantan Kepala BNPT itu.
Diakui Kapolri kelompok JAD termasuk besar dan berkembang. Namun, Kapolri menolak menyebut wilayah-wilayah berkembangnya teroris JAD.
“Saya tahu kelompok mereka, mereka memiliki amir. Ideologinya Aman Abdurrahman ditahan di Mako Brimob. Mereka terstruktur,” ungkapTito.
(clb/bin)