BATAM, KEPRI - Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Lucky Agung Binarto, menyambut baik hadirnya Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia. Ia menilai wadah ini sangat bagus, agar lebih terbangunnya sinerji dan komunikasi yang baik antara instansi dengan awak media. Instansi manapun, dituntut dekat dengan mass media.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh orang nomor satu di Imigrasi Batam ini atas terbentuknya kepengurusan AJO Indonesia di Kepri dan terkhusus di Batam.
"Selamat kepada pengurus AJO Indonesia Kepri yang baru terbentuk dan semoga sukses dalam acara Pelantikan dan Seminar pada tanggal 7 Mei 2018 mendatang, baik di DPD Kepri dan juga DPC Se-Kepri. Saya sangat apresiasi kepada teman-teman jurnalis yang bergabung di AJO Indonesia, semoga kami dari Imigrasi Batam bisa bersinergi dalam hal publikasi ataupun program-program imigrasi dan juga AJO Indonesia," ujar Lucky.
Lucky Agung Binarto juga menyampaikan, imigrasi bukan hanya mengurus pasport, mulai dari pengawasan tamu mancanegara, pengawasan tenaga kerja asing, juga tenaga kerja Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri.
Ketua DPD AJO Indonesia Kepri, Jonni Pakkun, dalam kesempatan yang sama mengatakan, DPD AJO Indonesia berharap terbangunnya sinerginitas antara imigrasi dengan AJO Indonesia dalam hal informasi dan kerjasama yang berkesinambungan.
"Kami dari DPD AJO Indonesia Kepri dan juga DPC Se-Kepri akan bekerjasama dengan imigrasi ataupun instansi manapun terkait dengan informasi publik, harapan kami kedepannya wartawan yang tergabung di AJO Indonesia bisa mendapatkan informasi dari Imigrasi," ungkap Jonni.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPC AJO Indonesia Kota Batam, Indra Dinan. Ia mengatakan, AJO Indonesia akan selalu berkarya dan membangun komunikasi yang baik antar instansi, baik itu pemerintah maupun swasta.
"Semoga dengan hadirnya AJO Indonesia di Kepri dan juga di kabupaten/kota yang ada di Kepri, bisa terbangun kerjasama yang baik dan menjadi warna baru dalam bidang publikasi. AJO Indonesia berupaya memberikan informasi yang akurat tanpa hoax", terang Indra.
(rel/ede)