Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Prof. Irwan Prayitno, saat gelar Panen Raya Jagung di lahan pertanian Gempita Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di kawasan Buluh Kasok, Minggu (22/4/2018).
Menurut gubernur, salah satu cara kita bersyukur kepada Allah Swt adalah dengan mengubah dan memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan pertanian.
"Kita harus menjadikan lahan kosong yang tidak terpakai menjadi lahan pertanian, supaya menghasilkan nilai ekonomi, sehingga akan membantu perekonomian keluarga" seru gubernur.
Lebih lanjut gubernur mengucapkan terima kasih kepada TNI khususnya jajaran Korem 032 / WBR yang tiada lelah mensupport dan membantu program nasional ketahanan pangan di Sumbar.
"Tanpa bantuan jajaran tentara, saya rasa program nasional ketahanan pangan ini akan sulit terlaksana. Untuk itu kami atas nama masyarakat dan Pemprov Sumbar mengucapkan terima kasih yang tulus dan tak terhingga atas bantuan Bapak Danrem beserta jajarannya, menjadikan lahan kosong menjadi lahan produktif. Kerjasama dan koordinasi Korem dengan anak-anak muda, pemda, sangat baik sehingga program ini berjalan dengan baik" tukuk Gubernur IP.
Kepada beberapa perbankan yang hadir pada acara tersebut Irwan Prayitno berharap bank-bank akan memberikan bantuan modal kepada Gempita.
Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen Mirza Agus SIP, mengajak kepada semua unsur masyarakat yang ada di Sumbar untuk saling bekerjasama dalam menggenjot pertanian.
Selaku Danrem 032/WRB Mirza Agus beserta semua staf dan prajurit siap mendukung sepenuhnya program Gubernur Sumbar beserta jajaran untuk ketahanan pangan Sumbar.
"Kami seluruh jajaran Korem 032/WB, siap mendukung program ketahanan pangan nasional di Sumbar" tegas Mirza.
Ketua Gempita Limapuluh Kota, Hendra, dalam sambutannya merasa sangat terbantu dengan program "Jagungkan Lahan Tidur" dari provinsi.
"Gempita Limapuluh Kota merasa sangat terbantu dengan program Jagungkan Lahan tidur yang merupakan Program dari Bapak Gubernur dan berterima kasih kepada Bapak Danrem atas bantuannya," papar Hendra
Lahan yang telah digarap oleh Gempita Limapuluh Kota sampai saat ini berada di empat titik.
"Kita telah garap lahan di Padang Kandi seluas125 hektar, di Talago Tujuah Koto 12 hektar, di Buluah Kasok seluas 30 hektar, dan 25 hektar di Taram" lanjut Hendra.
Tidak sebatas sebagai lahan pertanian saja, lahan Gempita yang berada di Buluah Kasok tersebut juga akan dijadikan sebagai lokasi agrowisata dan akan ditanami duren, jeruk, dan manggis.
Gempita Limapuluh Kota juga akan mendirikan kios dan membuat pupuk organik sendiri untuk mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk.
"Yang menjadi kendala Gempita Limapuluh Kota saat ini adalah permasalahan bibit dan pupuk. Untuk itu kami akan mendirikan kios, dan membuat pupuk organik sendiri," lanjut Hendra
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, yang juga hadir pada acara tersebut berharap kegiatan tersebut bisa mencapai program-program pertanian yang sudah ditargetkan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota.
"Pemkab Limapuluh Kota targetkan jagung seluas 17.000 hektar, padi gogo seluas 16.000 hektar dan kedele seluas 14 hektar" katanya.
Terakhir wabup juga berharap dengan adanya program Gempita ini bisa memenuhi kebutuhan jagung di Limapuluh Kota.
"Saat ini Kabupaten Limapuluh Kota butuh 180 ton jagung perhari terutama untuk pakan ternak. Kita belum mampu memenuhi jumlah tersebut, sehingga masih dipasok dari daerah lain. Mudah-mudahan dengan adanya Gempita bisa menjawab itu semua" tutup wabup.
(rel/jas/ard)