Aksi carok pada siang bolong sekira pukul 14.00 WIB itu diduga disebabkan oleh dendam asmara, yang kejadiannya sudah sepuluh tahun lalu.
Kapolsek Arjasa, Iptu Karsono, SH, menjelaskan, berawal dari kejadian tahun 2008 ketika istri Wahyudi (30) warga desa Duko, digoda, lalu berujung cekcok mulut dengan pria yang diduga menggoda sang istri, Ainur Rahman (27). Dalam sebuah kesempatan, Wahyudi dibacok oleh Ainur dan Mat Saini (35), keduanya warga desa Sumbernangka.
Merasa tidak terima, tahun 2010 Wahyudi membalas membacok Ainur Rahman.
Puncaknya pada tahun 2018 ini, Wahyudi saling bacok dengan Ainur Rahman dan Mat Saini. Wahyudi dikejar oleh Mat Saini, Ainur Rahman dan tersangka yang masih diburu polisi, Andi. Perkelahian tak berimbang tak terelakkan, bertempat di jalan desa Bilis bilis.
Akibatnya, tambah Karsono, walaupun sudah sempat dilerai oleh Mohammad Saleh, masing-masing pihak sempat saling bacok. Wahyudi mengalami luka sampai isi perut keluar. Mat Saini mengalami luka robek pada dada kiri bagian bawah. Ainur Rahman mengalami luka robek pada dada kiri. Ketiganya sama-sama kritis dan masih dirawat di Puskesmas Arjasa.
Sedangkan Mohammad Saleh yang tadinya berupaya melerai perkelahian, ikut terluka. Warga Sumbernangka itu mengalami luka robek pada jari kanan.
Sedangkan Andi, yang terlibat juga di dalam perkelahian tersebut, melarikan diri dan sedang dalam pengejaran anggota Polsek Arjasa.
Adapun barang bukti yang berhasil disita dari tempat kejadian perkara (TKP) berupa dua pasang sandal jepit dengan bercak darah, sepasang sandal hitam dan pakaian milik Wahyudi, Mat Saini dan Ainur Rahman.
(blc/fah)