PADANG – Ketua Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Minang (DPW IKM) Jakarta, Braditi Moulevey, bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar), Irjen Pol. Dr. Gatot Tri Suryanta, membahas aneka persoalan sosial yang kian mengkhawatirkan di ibukota Provinsi Sumbar yakni Kota Padang. 

Dalam pertemuan di Mapolda Sumbar, Rabu (26/3/2025), terungkap fakta mencengangkan terkait meningkatnya tawuran di Kota Padang. 

Kapolda Sumbar mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku tawuran adalah anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah.

Salah satu penyebab utama fenomena ini adalah pandemi Covid-19 yang memaksa sistem pendidikan beralih ke pembelajaran daring. Sayangnya, keterbatasan ekonomi membuat banyak pelajar di Sumbar kesulitan mengakses pendidikan karena minimnya fasilitas pendukung.

“Anak-anak yang tidak lagi bersekolah rentan terlibat dalam pergaulan negatif. Tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga isu LGBT menjadi konsekuensi dari kurangnya pengawasan dan pembinaan,” ujar Kapolda.

Merespons kondisi memprihatinkan tersebut, DPW IKM Jakarta berencana meluncurkan beberapa program konkret untuk membantu anak-anak putus sekolah.

“Kami sedang mengkaji pembentukan sekolah rakyat gratis serta lembaga konseling khusus bagi anak-anak yang terpaksa berhenti sekolah,” kata Braditi Moulevey.

Kapolda Sumbar pun menekankan pentingnya peran para perantau Minang dalam membangun kampung halaman, tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat.

“Kita ingin Sumbar bebas dari tawuran dan narkoba. Kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, serta diaspora Minang diharapkan dapat menghasilkan solusi nyata,” ujarnya.

Pertemuan ini menegaskan pentingnya kesadaran sejarah dan tanggung jawab bersama dalam membangun generasi muda yang berkualitas. Sumatera Barat, yang dikenal dengan sejarah perjuangannya, kini menghadapi tantangan besar dalam membina anak-anak muda agar memiliki masa depan yang lebih cerah.

“IKM Jakarta siap menjadi mitra pemerintah, mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi memutus mata rantai permasalahan sosial yang mengancam potensi generasi muda Sumbar,” pungkas tokoh pengusaha muda yang akrab disapa "Levi" tersebut. 

#rel/ede





 
Top