LAMPUNGSELATAN, LAMPUNG -- Mudik Lebaran 2025 menunjukkan tren penurunan jumlah pemudik dari Sumatera menuju Jawa dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari ASDP Pelabuhan Bakauheni per Jumat (28/3/2025) pagi atau H-4 Lebaran, total jumlah penumpang yang menyeberang mencapai 47.289 orang, baik pejalan kaki maupun yang berada dalam kendaraan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2024, di mana jumlah pemudik mencapai 49.687 orang.
General Manager ASDP Pelabuhan Bakauheni, Syamsudin, menjelaskan bahwa pemudik yang menyeberang sebagai pejalan kaki mengalami penurunan paling signifikan, yakni 32 persen.
"Pemudik pejalan kaki lebih rendah dibanding tahun lalu, dari 1.975 orang pada 2024 menjadi 1.347 orang pada 2025," ujarnya pada Jumat (28/3/2025) pagi.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang menyeberang juga mengalami penurunan sebesar 15 persen, dari 9.891 unit pada 2024 menjadi 8.444 unit pada 2025.
Mengapa Jumlah Pemudik Menurun?
Terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab penurunan jumlah pemudik dari Sumatera ke Jawa pada 2025. Salah satunya adalah perubahan pola perjalanan masyarakat yang lebih memilih melakukan perjalanan di luar periode puncak arus mudik.
Selain itu, faktor ekonomi juga bisa menjadi alasan di balik berkurangnya jumlah pemudik, terutama bagi mereka yang menggunakan moda transportasi darat dan laut.
Kemajuan teknologi juga menjadi faktor lain, dengan semakin banyaknya orang yang memilih untuk merayakan Lebaran tanpa harus pulang kampung, berkat kemudahan komunikasi virtual.
Selain itu, kemungkinan bertambahnya jumlah perantau yang menetap lebih lama di Sumatera bisa turut mempengaruhi tren penurunan ini.
Apakah Ada Perubahan dalam Operasional Kapal?
Menariknya, meskipun jumlah pemudik menurun, jumlah kapal yang beroperasi selama musim mudik tahun ini justru meningkat.
Pada periode Lebaran 2025, jumlah kapal yang beroperasi naik 18 persen dari tahun sebelumnya, dari 39 unit pada 2024 menjadi 46 unit. Begitu juga dengan jumlah perjalanan kapal yang meningkat sebanyak 16 persen, dari 123 trip pada 2024 menjadi 143 trip pada 2025. Peningkatan jumlah kapal dan frekuensi perjalanan ini merupakan bagian dari strategi ASDP dalam mengantisipasi lonjakan arus balik setelah Lebaran.
Dengan lebih banyaknya kapal yang beroperasi, diharapkan distribusi pemudik menjadi lebih merata, sehingga mengurangi kepadatan di pelabuhan.
Sementara jumlah pemudik dari Sumatera ke Jawa mengalami penurunan, kondisi sebaliknya terjadi pada arus pemudik dari Jawa ke Sumatera.
Berdasarkan data ASDP Pelabuhan Bakauheni per Jumat (28/3/2025) pagi, sebanyak 124.222 penumpang tercatat tiba dari Jawa dalam 24 jam terakhir.
Angka ini menunjukkan bahwa arus mudik ke Sumatera masih berlangsung dengan cukup tinggi.
#kpc/bin