PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat (BPBD Sumbar), tanggap atas kerawanan banjir, termasuk ancaman banjir bandang. Salah satunya melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) dalam wujud kegiatan pelatihan bertajuk "Table Top Exercise" dan "Command Post Exercise" Rencana Kontijensi Banjir/Banjir Bandang 8 DAS Provinsi Sumbar 2021.
Dilaksanakan selama empat hari mulai Selasa hingga Jumat (30/11-3/12/2021) mendatang di salah satun hotel berbintang di Padang, pelatihan diikuti seluruh unsur lembaga, meliputi TNI, Polri, Basarnas, Damkar, Satpol PP, BPBD provinsi, serta BPBD kabupaten dan kota.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, ketika membuka secara resmi kegiatan pada Selasa (30/11/2021) malam, menekankan pentingnya pelatihan ini dilaksanakan, terutama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons daerah dalam penanganan banjir. Melalui pelatihan ini, masing-masing unsur lembaga terkait akan lebih mengetahui fungsi dan posisinya ketika terjadi bencana.
Bahkan menurutnya, latihan seperti ini harus diadakan setiap tahun, sebab pejabat seksi pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD di daerah selalu ada yang berganti atau memasuki pensiun setiap tahunnya.
"Dengan adanya kontinuitas, salah satu tujuan yakni meningkatkan koordinasi antar unsur lembaga di daerah dengan BPBD se-Sumbar dalam mengurangi risiko bencana akibat banjir, atau risiko dari sungai, akan bisa terwujud," paparnya.
Melalui kegiatan Table Top Exercise dan Command Post Exercise, imbuh Rumainur, salah satu elemen vital di BPBD sumbar yaitu Tim Reaksi Cepat (TRC) diharapkan bisa menjalankan fungsinya saat terjun ke lapangan apabila terjadi bencana.
“Jadi TRC BPBD ini beda, tugasnya mendata, seperti luas bencana, dampak bencana, yang dibutuhkan, dan lainnya,” uraiannya.
Senada, Plh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Indra Veri juga menekankan pentingnya kegiatan "Table Top Exercise" dan "Command Post Exercise" dilaksanakan secara kontinyu agar koordinasi semua unsur lebih mantap.
Apalagi, kata Indra, wilayah Sumbar 50 persen berbukit dan lereng, serta ada 200 aliran sungai. Dengan demikian, Sumbar sangat rentan terjadinya banjir dan banjir bandang.
Dikatakan Indra, ada 8 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang disimulasikan dalam kegiatan kali ini. Mulai dari DAS Aru (Batang Arau), DAS Lembang, DAS Gasan, DAS Mahat, DAS Sinamar, DAS Tarusan, DAS Pasaman hingga DAS Antokan.
Dalam pelatihan ini, urainya, akan dipelajari antisipasi respons awal penanggulangan bencana banjir, pemantauan DAS yang terjadi banjir, pemantauan titik aliran sungai, jumlah terdampak dan lainnya.
'Melalui pelatihan ini juga bisa diproyeksikan sejauh mana tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota yang terdampak DAS. Kemudian peserta juga dilatih praktik evakuasi korban hingga upaya pemulihan.
“Jadi pelatihan ini meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi kita. Minimal untuk mengurasi risiko ketika terjadi bencana,” jelasnya.
#sz2