JAKARTA -- Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Fisip UI), Ade Armando, menilai, ada kelompok kepentingan dengan modal raksasa yang membiayai aktifitas petinggi Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab selama ini.
Kelompok kepentingan ini akan nampak ketakutan apabila Habib Rizieq akan diperiksa terkait sejumlah kasus hukumnya. Termasuk kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Barat.
“Saya yakin, yang mencoba menghalangi Rizieq (untuk diperiksa Polisi-red), bukan hanya Rizieq dan kawan-kawannya. Saya duga, Rizieq harus dijaga jangan sampai diperiksa karena dia punya banyak rahasia yang mungkin akan disebarkannya kalau dia sudah merasa tidak lagi dilindungi di Indonesia,” ujar Ade Armando dikutip chanel YouTubenya Cokro TV, Selasa (1/12).
Ade Armando mengatakan, Rizieq Shihab adalah sosok yang memegang sejumlah rahasia banyak kelompok kepentingan tersebut. “Rizieq adalah orang yang bisa membuka kota pandora yang di dalamnya ada begitu banyak rahasia menyangkut banyak kekuatan penting di Indonesia,” ujar Ade Armando.
Ade bilang, Rizieq bisa dikategorikan sebagai semacam saksi mahkota atau justice collaborator, atau whistle blower, yang bisa bicara banyak tentang kejahatan-kejahatan lain di luar dirinya.
Ade mengatakan, kelompok kepentingan di belakang Rizieq ini, khawatir apabila Rizieq diperiksa karena akan membongkar semua rahasia selama ini. Kepolisian bisa saja menawari keringanan hukum ke Rizieq, asalkan Rizieq bisa buka semua rahasia itu.
“Bila Rizieq sampai berada di dalam genggaman polisi, dia bisa saja ditawari keringanan atau pemaafan bahkan peniadaan tuntutan terhadap perkara yang menyangkut dirinya, kalau dia mau bicara,” papar Ade Armando.
Ade Armando menilai, Rizieq adalah sosok yang berjuang bukan karena keyakinan agamanya. Tetapi ada banyak sekali analisis yang menunjukkan bahwa Rizieq adalah sekedar perpanjangan tangan.
“Jadi diduga di belakang Rizieq ada jaringan kepentingan dengan modal raksasa yang menjadikan Rizieq sebagai panglima perang yang mampu menggerakkan mungkin jutaan orang untuk tujuan politik” ucapnya.
Ia bilang, jaringan kepentingan ini yang telah membiayai kehidupan Rizieq selama ini. Mulai dari kaburnya ke Saudi, membayar denda ke Pemerintah Saudi, hingga kepulangannya kembali ke Indonesia.
“Ini adalah jaringan pemodal yang sama yang mendanai gerakan 212, GNPF ulama dan mungkin juga berbagai kerusuhan lain di indonesia” papar Ade Armando.
“Mungkin saja mereka adalah jaringan masif, terstruktur terencana untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi,” pungkasnya.
Sumber: fajar