PADANG -- Frekuensi kasus virus Corona (Covid-19) di Provinsi Sumatera Barat cenderung meninggi. Hingga Minggu (29/3/2020), sudah 8 orang dinyatakan positif Corona. Selebihnya, 1.552 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 28 orang menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di berbagai rumah sakit.
"Hingga hari ini jumlah pasien positif Covid-19 berjumlah 8 orang, tambahan satu orang, pasien dari (Rumah Sakit) M Djamil Padang," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam press conference online bersama wartawan, Minggu (29/3/2020).
Dipaparkan Irwan, 8 warga yang positif tersebut 4 orang dari Kota Padang, 2 dari Kota Bukittinggi. Selanjutnya, masing-masing 1 orang dari Pesisir Selatan dan Kabupaten Tanah Datar. Irwan mengaku pihaknya sedang membahas berbagai opsi dengan pihak, salah satu yang menjadi bahasan adalah tentang desakan pembatasan wilayah.
"Semuanya sedang kita bahas. Lagi dirumuskan, nanti mungkin akan disampaikan oleh Pak Wagub (Wakil Gubernur) hal-hal yang terkait dengan pembatasan," katanya.
Hal lain yang menjadi fokus, urai Irwan, antara lain bagaimana mencegah para perantau Minang di seluruh daerah agar ditahan untuk tidak pulang kampung. Terutama, para perantau dari daerah pusat penyebaran virus Corona.
"Kita sudah minta, kita himbau agar para perantau tak usah pulang, karena pasti akan menjalani pemeriksaan yang sangat berat di perbatasan. Selain itu, ini juga bisa membahayakan kesehatan semua pihak," katanya.
Masih dari Sumbar, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya memperketat daerah perbatasan, untuk mencegah semakin menyebarnya virus Corona. Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan setiap penumpang secara detail.
"Semua penumpang bus, terutama dari Pulau Jawa kita periksa. Kita ukur suhunya dan kita siram dengan disinfektan," katanya.
Riska menuturkan Dharmasraya berada di jalur lintas Sumatera, dan merupakan pintu masuk utama menuju Tanah Minag dari Jambi. Sehingga, pemeriksaan menjadi sangat penting.
"Kita siagakan semua kekuatan kita disana, untuk memantau dan memeriksa semua penumpang bus yang masuk Sumbar," katanya.
Dalam catatan di tim Gugus Tugas Covid-19 Dharmasraya, sejak isu Corona merebak di Sumatera Barat pada Selasa (24/3/2020) hingga hari ini, terdapat 179 bus yang masuk melewati perbatasan. Jika setiap bus berisi 45 orang, maka secara total sudah ada 8.055 orang penumpang yang masuk.
"Kita tidak bisa melarang mereka masuk, karena tidak ada kebijakan lockdown. Yang bisa kita lakukan saat ini memperketat jalur masuk tersebut guna memastikan para penumpang tak membawa virus," kata Sutan.
Sejauh ini, ungkap Riska, pihaknya belum menemukan kasus adanya penumpang yang sakit. "Mudah-mudahan memang tidak ada. Kalaupun ada, kita sudah siapkan tenaga medis, ambulans dan rumah sakit rujukan di lokasi," imbuhnya.
(oel)